Beranda Feature Tak Sekadar “Useung”

Tak Sekadar “Useung”

BERBAGI

Anggita Rezki Amelia | DETaK

Iklan Souvenir DETaK


Nurlaili, salah seorang pemilik kios buku Useung sedang menjaga kiosnya di sela-sela waktu luang, Selasa, 14/02/2012 (Foto: Mirza/DETaK)

Darussalam – Senin, 13 Februari 2012, pukul 11.47 wib, langit Banda Aceh masih benderang, namun sesekali meredup oleh kumpulan awan yang menghalanginya. Sebuah kios kecil di pinggiran jalan Inong Balee Darussalam, Banda Aceh tampak sepi dari kerumunan para pembeli.

Kios itu tidak menjual barang-barang seperti sembako dan kebutuhan pokok lainnya, melainkan menjual berbagai macam buku-buku untuk segala kalangan. Tak hanya menjual, namun kios tersebut juga menerima penjualan buku-buku dari orang luar yang tidak terpakai lagi agar dapat dijual kembali kepada pengunjung.

Kios tersebut digagas oleh dua orang perempuan. Mereka adalah Rini Triana, mantan mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) jurusan Matematika Unsyiah, dan Nurlaili, mahasiswi Fakultas Teknik (FT) jurusan Teknik Kimia Unsyiah. Kios Buku yang bernama Useung itu terbentuk pada 22 November 2009 lalu.

Kecuali hari Minggu, kios kecil itu buka setiap hari. Dimulai dari pukul 09-00 hingga 18.00 wib. Banyak suka-duka yang mereka alami dalam merintis usaha tersebut. Dibantu Saryulis Herman dan Nursiddik yang juga mahasiswa Teknik Kimia Unsyiah, mereka menekuni kegiatan ini walau dulunya sempat digusur pihak satuan pengamanan (satpam) Unsyiah lantaran tidak memiliki izin lokasi juga tidak mempunyai tempat berjualan yang utuh.

Hingga 26 Desember 2011, kios Buku Useung baru bisa berdiri lagi di pinggiran jalan Inong Balee setelah melewati banyak rintangan berupa larangan berjualan di wilayah teritorial kampus Unsyiah. Karena itu mereka memutuskan untuk membuka lapak di pinggir jalan Inong Balee tepatnya di depan lapangan bola basket Fakultas Ekonomi (FE) Unsyiah.

Kios tersebut menjual berbagai jenis buku-buku kuliah. “Yang paling banyak mendominasi itu buku-buku Ekonomi dan Kedokteran,” ujar Nurlaili. Kios Buku Useung menawarkan harga yang terjangkau untuk kantong mahasiswa, mulai dari harga Rp 1.000 hingga Rp 170.000. Harga yang murah meriah ini menjadi tawaran tersendiri di Kios Buku Useung dalam menarik minat pembeli yang berasal dari mahasiwa, dosen, mau pun masyarakat umum. Tak hanya itu, pembeli dapat pula melirik berbagai macam majalah komputer, komik, novel, dan buku pengetahuan lainnya.

Ditanya masalah pendapatan yang didapat dalam mengelola kios Buku Useung ini, Nurlaili hanya menjawab, “yang penting cukup untuk makan siang,” sembari  tersenyum. Nurlaili menuturkan, Kios Buku Useung sebelumnya juga pernah diwawancara oleh Radio Seulawet Banda Aceh dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) cabang Aceh.

Nurlaili mengatakan, ia dan teman-temannya juga bekerjasama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) FE Unsyiah, sehingga jika ada pameran buku besar-besaran, tim Useung dapat ikut bergabung di bawah nama UKM. Dalam memperkenalkan Kios Buku Useung kepada mahasiswa, Rini Triana dan kawan-kawannya menyebarkan brosur Useung ke seluruh fakultas di Unsyiah dan juga tempat-tempat umum lainnya secara berkala.

Pada dasarnya, Useung terbentuk atas keisengan Rini Triana dan Nurlaili saat mengunjungi kawasan Titi Gantung di Kota Medan yang banyak memamerkan kios-kios buku yang menginspirasi mereka. Useung sendiri merupakan kosakata Bahasa Aceh yang berarti “usang”. Sisi positif dari berdirinya Kios Buku Useung ini ialah dapat membantu mahasiswa dan kalangan umum untuk membeli buku dengan harga murah dan terjangkau.

Kios Buku Useung juga mengadakan kerjasama dengan penerbit buku dan menawarkan mereka untuk menjual buku-buku mereka di kios Useung. Hal ini juga dapat membantu kondisi finansial mereka yang masih membutuhkan dana lebih untuk memperbanyak buku-buku. Walau pun dalam merintis usaha ini membutuhkan waktu lama dalam proses pengembalian modal, Nurlaili yakin hal itu tidak akan menciutkan niat tulus mereka untuk memberi kemudahan bagi siapa saja yang gemar membaca buku.

Matahari masih setia bertahta memancarkan cahayanya. Tak lama lagi Saryunis Herman dan Nursiddik akan menggantikan posisi Nurlaili menunggui kios Buku Useung yang penuh dengan buku-buku bermanfaat dalam balutan tempat nan sederhana itu. []