Beranda Headline Direktur WALHI Aceh Jadi Pemateri One House One Tree

Direktur WALHI Aceh Jadi Pemateri One House One Tree

BERBAGI

Siaran Pers | DETaK

Suasana seminar lingkungan di Auditorium FKIP Unsyiah. Dok.Zikirullah Alfarisi

Darussalam – Direktur WALHI Aceh, Muhammad Nur hadir Jadi Pemateri pada acara One House One Tree, yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Geografi (HIMAGEO) FKIP Unsyiah, di Auditorium FKIP Unsyiah, Sabtu, 7 Juni 2014.

 Muhammad Nur dalam materinya mengatakan, hutan di Aceh selama 42 tahun terakhir hingga saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Karena banyak peraturan pemerintah yang cuma tertulis saja, namun tidak serius dalam menjalankan peraturan tersebut. Dan akibatnya banyak kekayaan alam yang seharusnya dilindungi malah menjadi kawasan industri yang berada diluar jangkauan pemerintah.

Iklan Souvenir DETaK

 “Hutan suaka alam dan hutan lindung semakin hari semakin sedikit dan tidak heran jika banyak terjadi bencana alam seperti banjir, punahnya spesies flora dan fauna di Aceh.” jelas  ketua Walhi tersebut.

 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi, dan Mahasiswa, kata Muhammad Nur, memiliki peran penting dalam mengawasi kebijakan pemerintah agar tidak salah dalam membuat peraturan yang berkaitan dengan lingkungan.

 Sementara itu, Daska Aziz yang juga hadir sebagai pemateri mengungkapkan, Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup memadai, baik dari kelautan, mineral, hutan, dan masih banyak lagi. Namun demikian, sangat disayangkan pengelolaan SDA masih sangat buruk dan belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah. “Tentu ini menjadi tugas pemerintah untuk mengeluarkan regulasi yang ketat mengenai pengelolaan SDA, agar berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran,” ungkapnya.

 “Pentingnya pengelolaan yang efektif dari pihak pemerintah agar SDA yang dimiliki bisa digunakan secara efekti” tambah dosen FKIP Geografi Unsyiah itu.

 Manusia sebagai wakil Allah di bumi

Yusuf Harun yang mewakili ketua program studi (Prodi) Geografi mengatakan dalam sambutannya, mengapresiasi semua mahasiswa yang memiliki inisiatif untuk mengadakan acara semacam ini. Hal ini merupakan salah satu bentuk untuk menyambut hari lingkungan hidup. Peduli lingkungan dipandang penting dan perlu diperhatikan, karena menyokong kehidupan manusia dimasa yang akan datang.

“Manusia sebagai wakil Allah di bumi, maka semestinya menjaga kelestarian lingkungan disekitar kita,” kata dia.

Usaha pelestarian lingkungan tambah dia, tidak hanya dengan melakukan seminar dan penanaman pohon saja. Tetapi mencoba mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan tentunya itu semua berawal dari diri sendiri.

Selain itu, Muammar Yassar ketua umum HIMAGEO mengatakan, tujuan melaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Aksi penanaman pohon akan dilaksanakan di tiga Gampong diantaranya Alue Naga, Rukoh, dan Kopelma Darussalam.

“Aksi penanaman pohon merupakan bukti nyata dari mahasiswa dalam menjaga lingkungan, serta salah bentuk implementasi dari tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat,” pungkas Muammar.

Selanjutnya para peserta yang sebagian besar dari mahasiswa Geografi melakukan penanaman pohon disekitar lingkungan meunasah-meunasah dalam kecamatan Syiah Kuala.[]

Editor: Murti Ali Lingga