Beranda Headline Dosen Masih Sering Tak Masuk

Dosen Masih Sering Tak Masuk

BERBAGI

Gelak tawa disertai sorak sorai membahana hingga keluar ruangan. Suara gaduh mereka menerobos masuk ke ruangan lain yang bersebelahan, bahkan beberapa mahasiswa terlihat berkejar-kejaran mengelilingi ruangan. Tidak seorangpun yang melarang tingkah para mahasiswa tersebut.

Itulah salah satu pemandangan umum yang terjadi di Fakultas Pertanian Unsyiah, Sabtu, dua pekan lalu. Kondisi ini kerap terjadi di beberapa fakultas di Unsyiah. Jam perkuliahan sering kosong karena dosen telat datang melebihi waktu 15 menit bahkan lebih.
Akhirnya, kekecewaan itu dilampiaskan mahasiswa dengan melakukan keributan didalam ruangan. Parahnya, tidak sedikit para dosen tidak masuk ke dalam ruangan perkuliahan tanpa memberi kabar kepada mahasiswa. “Salah satu dosen kami yaitu dosen mata kuliah Botani sering tidak masuk dan ia tidak mengkonfirmasi ketidakhadirannya. Jika pun datang beliau selalu terlambat,” ujar Akbar, mahasiswa Fakultas Pertanian Unsyiah.

Beberapa mahasiswa yang ditemui DETaK mengaku kesal dan kecewa terhadap sikap para dosen yang sering tidak datang. Tihajar, misalnya, mengaku heran atas alasan dosen yang tidak masuk. Kebanyakan alasan dosen karena sedang mengisi materi seminar, penelitian keluar daerah, dan lain sebagainya.

Iklan Souvenir DETaK

Kondisi ini tentu sangat disayangkan. Ketidakhadiran para dosen itu secara tidak langsung telah benyak merugikan mahasiswa. Dan hal ini dirasakan benar oleh Mahfud, mahasiswa Fakultas Pertanian. “Bisa Anda bayangkan, rumah saya di Indra Puri dan naik labi-labi ke kampus, hari ini hanya satu mata pelajaran dan ternyata dosen tidak masuk tanpa member konfirmasi sebelumnya, tentu saya sangat dirugikan, baik oleh waktu maupun uang,” gerutu Mahfud.

Kemarahan Mahfud sangatlah beralasan, karena ia harus mengeluarkan sejumlah uang untuk ongkos labi-labi. Dari Indra Puri menuju Terminal Keudah, lalu disambung labi-labi ke Darussalam. Minimal uang yang dikeluarkannya 20 ribu rupiah pulang pergi. “Bagi saya uang 20 ribu sangatlah berarti karena orang tua saya hanya petani biasa,” ungkap Mahfud.

Namun tidak semua dosen berlaku sama. ada juga beberapa dosen yang tidak hadir telah mengkonfirmasikan sebelumnya kepada mahasiswa. Menurut salah seorang mahasiswi Fakultas Hukum, Olivia, beberapa dosen yang mengisi mata kuliah yang diambilnya selalu mengkonfirmasi jika beliau tidak bisa masuk, sehingga waktu mahasiswa tidak terbuang hanya untuk menunggu dosen.

Ketidakhadiran dosen pada saat jam kuliah telah menjadi polemik bagi mahasiswa. Terkadang, dosen pengganti sering mewakilkan kehadirannya kepada asisten. Namun sebagian mahasiswa yang dimintai pendapatnya mengaku kesal, karena asisten tersebut sebagian besarnya hanya bergelar S1 dan bahkan belum selesai S1 alias masih sama-sama kuliah seperti mahasiswa lainnya. “Anak SD saja sekarang diajar oleh lulusan S1, masa’ mahasiswa S1 juga diajar oleh lulusan S1, ini kemunduran namanya,” kata Riri, mahasiswi Fakultas Ekonomi.

Sementara itu, di Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) untuk saat ini tidak ada dosen yang jarang masuk kuliah “Sejauh pantauan kami, untuk saat ini proses perkuliahan lancar-lancar saja” kata Prof.Dr. Yusuf Aziz, M. Pd., Dekan FKIP Unsyiah. Jika pun nantinya ada dosen yang jarang masuk kuliah, maka akan diberikan teguran. Apalagi bagi dosen yang sudah kualifikasi akan dipotong gaji, lanjutnya.
Namun, pernyatan Dekan FKIP tersebut berbeda dengan pengakuan Rija. Berdasarkan pengakuannya, masih banyak dosen yang tidak maksimal masuk kuliah. Hal ini karena ada dosen yang masih mengutamakan perkerjaan di luar kampus, sehingga mahasiswa banyak yang terbengkalai perkuliahannya “Tak jarang dosen yang jarang masuk kuliah” ungkap mahasiswa FKIP tesebut.

DETaK ? Melia Sari dan Prima Nucifera