Beranda Buku How To Have a Beautiful Mind

How To Have a Beautiful Mind

(Sumber: Ist)

Resensi | DETaK

Judul                           : How To Have a Beautiful Mind

Penulis                         : Edward de Bono

IKLAN
loading...


Genre                          : Non-Fiksi

Tahun Terbit               : Cetakan Ketiga September 2018

ISBN                           : 978-602-04-2531-3

Ukuran Buku              : 14×20

Jumlah halaman          : 254 Halaman

Gunakan kemampuan berfikir kreatif untuk menjadi pribadi yang menarik dalam mengembangkan pikiran Anda! Kita menghabiskan banyak uang untuk membeli pakaian, kosmetik untuk melakukan diet dan olahraga,bahkan operasi untuk membuat tubuh kita menarik. Kita jarang mempertimbangkan satu hal penting yang akan menarik perhatian orang orang lain.satu hal yang tidak membutuhkan biaya dan tidak memakan waktu yang lama.Tanpa satu hal lain orang yang secara fisik menarik bahkan akan menjadi membosankan: hal itu adalah pikiran yang menarik . Seberapa menawannya anda,jika anda memiliki pemikiran yang membosankan, Anda tidak akan pernah bisa menarik perhatian orang lain di situasi apapun.Memiliki pikiran yang menarik tidak membutuhkan IQ yang tinggi atau pengetahuan yang tak terbatas atau kepribadian yang  hebat. Semua yang diperlukan hanyalah kreativitas, imajinasi, dan empati semua yang dapat dipelajari oleh semua orang. Edward de Bono took terkenal dunia telah mengubah cara orang orang berfikir menunjukkan kepada anda bahasa yang mudah dimengerti, bahasa praktis bagaimana cara untuk menarik perhatian orang lain dengan taktik perbincangan yang sederhana. Ingin mnejadi seorang yang sulit ditolak? Ikuti saran de Bono: Anda tidak akan percaya bagaimana cara ini dapat mengubah hidup anda sebelum anda mencobanya.

Buku ini mengajak kita bagaimana cara untuk memiliki pemikiran yang menarik perhatian orang lain,tidak hanya melihat fisik melainkan hanya dengan pemikiran saja. De bono adalah sesosok tokoh terkemuka dalam bidang pemikiran kreatifnya dan dalam bidang pengajaran  cara berpikir sebagai sebuah keterampilan.

Ada 18 Bab yang dibahas pada buku ini, bab pertama membicarakan tentang bagaimana cara seseorang untuk bersetuju. Untuk bisa memiliki pemikiran yang menarik tentunya kita mencari titik titik persetujuan dengan lawan bicara. Di zaman modern ini akan sulit menemukan orang yang menyetujui dengan tulus apa yang kita katakan pada orang tersebut dan bukan bermaksud untuk menjilat. Jika memang kita setuju dengan apa yang dikatakan oleh lawan bicara kita tanpa adanya pertukaran pikiran satu sama lain maka lawan bicara dapat disamakan dengan seorang yang berceramah, walaupun terkadang penyampaiannya menarik namun kontribusi untuk berbicara juga tidak terlalu penting. Jika topik yang kita bicarakan dengan lawan bicara membuat kita kurang mengerti ataupun ingin tahu sesuatu maka tanyakan itu dengan baik tidak seperti “iya sih, tapi…”, atau ”saya benar benar tidak setuju…”.

Orang yang seperti itu bisa  dikatakan orang yang terlalu argumentatif dan seolah ia menunjukkan keunggulannya dalam berbicara. Menurut De Bono ini akan menjauhkan kita dari pikiran yang menarik. Dalam sebuah percakapan kita tidak perlu membenarkan pernyataan kepada lawan bicara, jika masih bersikeras untuk memenangi sebuah argumen, ada kemungkinan kita akan berakhir dengan tidak lebih dari yang kita mulai selain menunjukkan kemampuan kita dalam berdebat. Ketika kita kalah dalam berargumen mungkin kita akan mendapatkan sisi pandang yang lain.Menjadi seorang yang selau benar bukan lah hal yang paling penting di dunia ini, dan pastinya  bukan juga hal yang paling indah.

Pembahasan di Bab 4 yaitu Cara untuk Menjadi Menarik, bab inti dari buku ini. Di sana dijelaskan bahwa untuk menjadi menarik itu tidak perlu memenagkan sebuah perdebatan. Tetapi perdebatan atau percakapan akan lebih terarik jika menuju kepada kepastian. Kata seperti “ini adalah cara yang benar”,”ini tidak benar”,”ini adalah hal yang seharusnya terjadi”. Kalimat seperti itu adalah altenatif untuk membuat sebuah percakapan menjadi lebih menarik. Tak hanya mencari kalimat alternatif, melainkan juga mencari kreativitas atau ide baru dalam percakapan.Banyak orang yang bisa membuat sebuah percakapan yang masuk akal dan berkomepeten namun sangat membosankan. Maka dari itu memiliki topic percakapan yang unik juga menarik lawan bicara kita. Seperti menambahkan rasa humor, bagian ini penting untuk mencairkan suasana agar tidak terlalu kaku terhadap pembahasan. Adanya unsur humor membuat sebuah perubahan suasana bisa membuat semua orang memahami dan mengingat hal yang dibicarakan dengan lebih baik.

Dan banyak cara yang dipaparkan buku ini untuk bisa memiliki pemikiran yang lebih menarik,mulai dari mencari koneksi,memilki konsep,memahami budaya lawan bicara dan masih banyak lagi. Buku ini memiliki ciri khas tersendiri untuk mengikat para pembaca . Dari judul saja orang akan teratrik untuk membacanya, jika di-translate judulnya yaitu “Bagaimana mempunyai pemikiran yang indah“ karena pembahasan di buku ini menyangkut prilaku manusia yang kadang membosankan, nah di sini dikupas tuntas langkah yang harus kita lakukan ketika kita mau memiliki pemikiran itu.Di setiap akhir bab memiliki point point penting yang bisa kita terapkan dan pahami. Bahasa yang digunakan cukup mudah dimengerti dan mudah untuk dicerna maksud dari kalimat si penulis.

Buku ini menekankan orang untuk langsung mempraktekan langkah yang telah dijelaskan supaya tau bagaimana pemikiran yang indah itu.Jika pembaca tidak mempraktekkannya dan hanya sekedar membaca maka ilmunya hanya sampai ke otak saja dan tidak akan berubah. Jadi di buku ini dituntut untuk langsung mempraktekannya.

Peresensi bernama Refly Nofril, mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USK, angkatan 2019. Ia juga merupakan salah satu anggota UKM Pers DETaK Unsyiah.

Editor: Cut Siti Raihan