Beranda Puisi Puisi-puisi Rindu

Puisi-puisi Rindu

BERBAGI
(Ilustrasi)

Bukan Lagi Rindu

Bukan hati tak bersahabat
Tapi rasa kadang tak tersenyum
Hingga semua terasa hampa
Tanpa kata, tanpa tanya
Hingga jawaban adalah fatamorgana
Dan cinta kini sirna
Dan semua menjadi lupa
Biar semua pergi berlalu
Karna kini, cinta bukan cita
Bahkan dikenang juga tiada
Lalu,
Biarkan waktu menjawab sendu
Mendendangkan lirik tanpa lagu
Dan kau,
Adalah masa lalu
Yang kini tak lagi kurindu

Banda Aceh, 21 September 2011

Iklan Souvenir DETaK

Muslim adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Abulayatama Aceh 2011.

 

Masih Sama

(Untuk sahabat SMA lulusan 2009)

Bau itu masih sama tercium setelah kita tinggakan dahulukala
Dalam canda, dalam tawa, dalam kata, dalam sapa yang tak pernah beda

Dalam padang yang terbungkus petang
Kita habiskan cerita lama, cerita yang masih sama
Cerita celaka, cerita derita, cerita sengsara hingga cerita baru kita

Bau itu masih sama tercium setelah waktu menciptakan jarak
Padang dan petang menjadi saksi
Akan canda, akan tawa, akan kata, akan sapa kita

Semoga masih sama walau jarak dan waktu terus tercipta

Lapangan Tugu, 27 Februari 2012

Hamdani Chamsyah adalah Alumni SMA N 1 Tangan-Tangan Lulusan 2009, Mahasiswa Gemasastrin FKIP Unsyiah dan Pegiat di Komunitas Teater Rumput.

 

Perempuan Pecinta Siang

Perempuan itu lebih mencintai siang
Ketimbang malam
Siang adalah kenyamanan
Siang adalah rehat panjang
Dari penat yang himpit jiwa raga

Perempuan itu lebih mencintai siang
Ketimbang malam
Malam adalah hitam
Malam adalah pekat
Yang memaksa ia berenang
Dalam kubangan peluhnya sendiri

Dalam diam, sesalnya meronta
Mengapa harus berada di sini?
Menjadi pelayan hasrat manusia
Yang acap bergairah menghisap seluruh tubuhnya

Dalam diam, sesalnya meronta
Memekik!
Namun, suaranya tertelan desah nafas
Manusia-manusia separuh iblis

Dalam diam, sesalnya meronta
Menangis!
Berharap Tuhan rasakan sakitnya

Ulee Kareng,  28 September 2012

Cut Atthahirah adalah mahasiswa FKIP Gemasastrin, alumnus SMAN 1 Langsa.