Beranda Feature Kisah Drafter, Si “Penerjemah” Desain Arsitek

Kisah Drafter, Si “Penerjemah” Desain Arsitek

Potret Abrar saat bekerja. (Dok. Pribadi)

Teuku Ichlas Arifin [AM] | DETaK

Bisa dikatakan seorang drafter itu adalah “penerjemah” apa yang didesain oleh seorang arsitek dalam bentuk sebuah gambar kerja dan berfungsi sebagai informasi dan acuan dalam melaksanakan kegiatan proyek di lapangan.

Mungkin dibenak kita sudah tidak asing lagi bahwa orang yang merancang dan merencanakan bangunan disebut sebagai arsitek, untuk bisa menjadi seorang arsitek, biasanya harus ditempuh melalui kampus arsitektur. Hingga sekarang jurusan tersebut masih diminati banyak orang dikarenakan prospek kerja yang sangat bagus.

IKLAN
loading...


Namun Ketika kita sudah memasuki lingkup konsultan arsitek, kita akan mendengar kata yang bernama drafter atau juru gambar. Drafter atau juru gambar adalah orang yang bertugas untuk membantu arsitek dalam perencanaan kegiatan, melingkupi pembuatan gambar kerja yang terdiri dari denah, tampak, potongan, dan detail-detailnya.

Seperti kisah seorang drafter Abrarul Fata, yang saat ini sedang bekerja di sebuah konsultan arsitek sambil berkuliah di Universitas Muhammadiyah Aceh. Ia memilih Jurusan S1 Teknik Arsitektur, dirinya bercerita tentang bagaimana kesehariannya menjadi seorang drafter atau juru gambar di tempat kerjanya.

“Untuk perencanaan sendiri biasanya diatur sama pihak dinasnya, sedangkan saya seperti seorang drafter lainnya, yaitu mengambar denah, tampak, potongan, detail-detail, semuanya,” ujarnya.

Abrar juga menjelaskan bahwa ia bekerja mulai dari pukul 9 pagi dan untuk jadwal pulangnya tidak menentu, kadang jadwal pulangnya magrib atau sesudah isya. Karena saat ini masih berkuliah, Abrar juga menuturkan bahwa ia membagi waktunya antara kuliah dan bekerja.

“Karena untuk saat ini libur, jadi enak. Kalau sedang kuliah masuk kerjanya Ketika jam kosong kuliah, misalnya sabtu ini kuliahnya sampai jam 12 siang, jam 1 siang setelah Dzuhurnya masuk kerja,” katanya.

Selama ia bekerja di konsultan arsitek tersebut, ia sudah menyelesaikan beberapa gambar kerja yang terdiri dari layout, peletakan denah gedung, pos jaga, dan denah sekolah. Abrar juga mengatakan bahwa selama ia mengerjakan gambar tersebut ada beberapa gambar yang sulit untuk dikerjakan, salah satunya adalah gambar tampak. “Banyaknya detail-detail sama ukiran-ukirannya.”

Mengenai persoalan gaji, Abrar mengungkapkan bahwa ia digaji perbulan di konsultan tersebut, ”Lumayan lah, untuk jajan.” Ia juga menjelaskan bahwa selama ia bekerja di konsultan tersebut, ia belum pernah turun ke lapangan untuk kegiatan perencanaan proyek. Tetapi Abrar menjelaskan bahwa untuk beberapa waktu ke depan juga akan direncanakan turun ke lapangan.

“Rencana akan melakukan kegiatan pengukuran di Sigli untuk pekerjaan penampungan air bendungan, minggu depan kalau tidak salah.” pungkasnya.[]

Editor: Cut Siti Raihan